Dermatoterapi dr.Lies Marlysa Ramali

Dermatoterapi dr.Lies Marlysa Ramali

 
Jenis terapi yg digunakan dlm pengobatan penyakit kulit
  1. Medikamentosa :
  1. Topikal
  1. sistemik

  1. Bedah kulit :
  1. Bedah skapel untuk berbagai tumor
  1. Bedah listrik menggunakan elektrokauter misal untuk veruca vulgaris
  1. Bedah kimia menggunakan podofilin untuk kondiloma akuminata
  1. Bedah beku dgn CO2 padat atau Nitrogen cair untuk neurofibroma, suhu 0 * C

     3. Penyinaran
     a. Radioterapi untuk basalioma
     b. Sinar UV psoriaris
    c . Sinar laser

4. Psikoterapi : neurodermatitis dikombinasi dengan medikamentosa

Prinsip umum
  1. Perhatikan penderita secara keseluruhan somatis dan psikis
  1. Berikan kesempatan pada alam untuk menyembuhkan penyakit tsb obat yg diberikan bertujuan untuk membantu pengobatan alam
  1. Segi fisiologi, patologi, biokimia, dana anatomi kulit perlu diperhatikan
  1. Kuasai Materia Medica
  1. Perhatikan farmasi dan farmakologi obat-obatana misalnya efek samping dan toksisitas obat
  1. Terapi yg baik adalah terapi kausal
  1. Berikan obat sesederhana mgkn untuk mencegah hal yg tdk diinginkan. Campuran obat yg pelik akan mempersulit apotik dalam pembuatannya
  1. Individualisasi
  1. Perhatikan segi ekonomi penderita

Prinsip khusus
  1. Pemilihan vehikulum tergantung pada:
  1. stadium/gambaran klinis penyakit
  • Obat topikal yang diberikan diubah sesuai dgn perjalanan penyakitnya
  • Pada stadium akut (eritema/edema/basah) -- kompres
  • Subakut (eritema +/-, tidak basah, tidak edema-- berikan krem,bedak kocok, bedak, pasta
  • Stadium kronik/kering - berikan obat dalam bentuk salep
    B.  Distribusi dan lokalisasi penyakit
  • Misal salep tidak untuk kelainan kulit yang generalisata (kecuali salep 2-4 untuk skabies), tidak boleh digunakan untuk kulit kepala berambut, untuk daerah lipatan boleh diberikan pada waktu penderita istirahat  malam hari
    C. Efek yg diinginkan
  • Misalnya digunakan untuk kompres untuk membersihkan

  1. Makin akut/produktif penyakit kulitnya makin rendah konsentrasi bahan aktif yang digunakan krn proses inflamasi permabealitas meningkat → sistemik → toksis
  1. Beri penjelasan kepada penderita mengenai cara pemakaian obat dan cara membersihkannya
  1. Hindarkan pemberikan obat topikal yg bersifat sensitizer, misalnya: mengandung penisilin, tetrasiklin, sulfa, antihistamin
  1. Batasi obat yg tidak stabil atau tidak dapat disimpan lama misalnya larutan permanganas kalium (KMnO4)

OBAT TOPIKAL
Obat topikal terdiri atas vehikulum yaitu bahan dasar obat pembawa zat aktif (bersifat inert) dan kedalamannya (tdk selalu) dapat ditambahkan zak aktid, zat pewangi,zat pewarna dll

Lotio: bedak kocok

i
Sumber : Surber C, Smith E, W, The Mystical Effects of Dermatological Vehicles. Dermatology 2005;210:157-168 (https://www.karger.com/Article/Abstract/82572)


  1. Vehiculum monofasik (dasar)
  • Cairan
  • Salep
  • Bedak

2. Vehikulum bifasik (campuran 2 mcm vehikulum)
  1. Bedak + cairan = bedak kocok/bedak basah/lotion)
  1. Salep + cairan : krim O/W dan W/O
  1. Bedak + salep = pasta

3. Vehikulum trifasik : pasta pendingin (bedak+cairan+ salep)

  1. BEDAK
BEdak digunakan krn sifat fisiknya, karena itu bedak yg dipakai umumnya bersifat inert:
Contoh bedak=
- Oxydum zincicium
- Talcum venetum
- Titanium dioxida (TiO2)
- Magnesium stearat

  1. Sifat bedak
  1. Mempunyai covering power - daya penutup
  1. Daya melekat
  1. Slipping power -- melicinkan misalnya penggunaan pada daerah lipatan
  1. Daya absorpsi - daya menghisap air (keringat) dan lemak (sebum)
  1. Daya medinginkan
Selain Sifat-sifat tadi, bedak juga dapat bersifat  antbakteri, anti mikotik


SUMBER

The International Pharmacopoeia. WHO ( http://apps.who.int/phint/en/p/docf/ )


           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koreksi bicnat

Dasar-dasar Radiologi

Website Body Surface Area calculator (Area Permukaan Tubuh)