Kasus Hiperglikemik
Pasien yang dirawat di rumah sakit dapat dibagi ke dalam dua kelompok.
- Kelompok pertama pasien yang memerlukan perawatan di ruang intensif, misalnya pasien ketoasidosis, pascaoperasi, atau pasien penyakit gawat seperti sepsis.
- Kelompok kedua adalah pasien yang tidak memerlukan perawatan di ruang intensif, misalnya pasien praoperatif atau pasien dengan penyakit yang tidak gawat.
Secara umum, cara pemberian terapi insulin bagi kedua kelompok di atas memiliki perbedaan. Pasien yang dirawat di ruang intensif umumnya memerlukan terapi intensif dengan cara pemberian insulin infus (drip) intravena atau secara intramuskular. Cara intramuskular jarang dilakukan dan hanya dilakukan bila fasilitas insulin drip intravena tidak tersedia. Pasien yang dirawat di ruang biasa umumnya tidak memerlukan terapi insulin infus intravena. Terapi untuk pasien ini cukup dengan pemberian subkutan atau dengan pompa insulin (CSII). Bahkan pada kasus yang ringan, terapi dengan obat antidiabetik oral masih dapat diberikan untuk pasien DM, terutama pasien DMT2.
Nama : MG
Umur : 70 tahun
Pasien gangren diabetikum pada kaki kiri setinggi lutut, dengan GDS :279 mg/dL
Sejak tadi os mulai gelisah , os tidak mau makan selama 2 hari, luka bekas amputasi pada kaki kiri (+), pus (+), bau (+)
TD: 100/50
somnolen
Pukul 20.00 WIB
Hematologi | |||||
HB | 8,3 | ♂ 14-18 g/dL | GDS : | 279 | < 200 |
♀ 12-16 g/dL | Glukosa Puasa | 70-110 | |||
Leukosit | 30900 | 5000-10000 sel/uL | GDPP | < 150 | |
Trombosit | 171000 | 150000-450000 sel/uL | |||
Eritrosit | 3,08juta | ♂≤ 10 mm/jam | |||
♀ ≤ 20 mm/jam | |||||
Ht | 25% | ♂≤ 40-54% | |||
♀≤ 36-48% | |||||
Hitung jenis | |||||
Basofil | 0 | <3% | |||
Eosinofil | 0 | <3% | |||
Neutrofil Staff | 0 | <6% | |||
Neutrofil Segmen | 84 | 50-70% | |||
Limfosit | 6 | 20-40% | |||
Monosit | 10 | <8% | |||
SGOT | 21 | <37 U/I | |||
SGPT | 27 | <42 U/I | |||
Protein total | 7,3 | 6,6-8,7 g/dL | |||
Albumin | 3,0 | 3,5-5,5 g/dL | |||
Globulin | 4,3 | 1,5-3,0 g/dL | |||
Kreatinin | 52 | 20-40 mg/dL | |||
Ureum | 1,3 | 0,6-1,2 mg/dL |
Th/
NaCl 0,9%
Insulin SC 4 IU
Ceftriaxon
Metronidazol
ranitidin
Pukul 02.00
GDS 144
Indikasi insulin infus intravena
Pada prinsipnya, pasien penyakit berat atau kritis yang dirawat di rumah sakit memerlukan terapi insulin. Sebagian besar dari mereka membutuhkan terapi insulin yang diberikan secara infus intravena, misalnya pada pasien kritis/akut seperti hiperglikemia gawat darurat, infark miokard akut, stroke, fraktur, infeksi sistemik, syok kardiogenik, pasien transplantasi organ, edema anasarka, kelainan kulit yang luas, persalinan, pasien yang mendapat terapi glukokortikoid dosis tinggi, dan pasien pada periode perioperatif. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya strategi untuk mencapai dosis yang tepat sebelum konversi dari terapi insulin infus intravena ke terapi insulin subkutan. Selain itu, hal yang juga perlu diperhatikan adalah derajat bukti manfaat penggunaan insulin infus intravena. Hal tersebut telah disebutkan dalam jurnal yang ditulis oleh Clement et al (2004)
Protokol ini dimulai dengan tahap persiapan yaitu
dengan memberikan infus D5% 100cc/jam.
Setelah itu, bila terdapat fasilitas syringe pump, siapkan 50 unit insulin reguler (RI) dalam spuit berukuran 50 cc, kemudian encerkan dengan larutan NaCl 0,9 % hingga mencapai 50 cc (1 cc NaCl = 1 unit RI). Bila diperlukan 1,5 unit insulin/jam, petugas tinggal mengatur kecepatan tetesan 1,5 cc/jam. Dapat pula diberikan 125 RI dalam 250 ml larutan NaCl 0,9%, yang berarti setiap 2 cc NaCl = 1 unit RI.
Bila tidak tersedia syringe pump, dapat digunakan botol infus 500 cc larutan NaCl 0,9%.
Masukkan 12 unit RI (dapat juga 6 unit atau angka lain, sebab nantinya akan diperhitungkan dalam tetesan) ke dalam botol infus 500 cc larutan NaCl 0.9%. Bila dibutuhkan 1 unit insulin/jam, maka dalam botol infus yang berisi 12 unit RI, diatur kecepatan tetesan 12 jam/botol, sehingga 12 unit RI akan habis dalam 12 jam. Bila dibutuhkan 2 unit perjam, kecepatan tetesan infus diatur menjadi 6 jam/botol, karena 12 unit RI akan habis dalam 6 jam, demikian seterusnya, tetesan diatur sesuai permintaan. Sebagai patokan tetesan, 1 cc cairan infus = 20 tetesan makro = 60 tetesan mikro.
Komentar
Posting Komentar